Selamat Datang di Notebook Sharie

Kamis, 09 Februari 2017

[Review] Garis Waktu - Fiersa Besari

Judul Buku: Garis Waktu
Penulis: Fiersa Besari
Penyunting: Juliagar R.N.
Desainer Cover: Budi Setiawan
Penerbit: Media Kita
Tahun Terbit: 2016
Cetakan: Keempat 2016
Tebal Buku: iv + 212 hlm; 13 x 19 cm
ISBN: 978-979-794-525-1

BLURB

Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju,
akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju,
akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju,
akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu.
Maka, ikhlaskan saja kalau begitu.
Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.

REVIEW

"Jangan memikat jika kau tak berniat mengikat." (hal. 19)

Buku Garis Waktu menceritakan tentang perjalanan cinta sang penulis, Fiersa Besari. Dimulai dari pertemuannya dengan seseorang yang membuatnya jatuh hati, keakraban yang terjalin, menjadi "tong curhatan", pedekate , jadian, patah hati hingga mengikhlaskan. Diceritakan secara beruntun, kisah ini dimulai dari bulan April, bulan yang begitu spesial bagi Bung (sapaan akrab Fiersa Besari).

"Sekuat-kuatnya seseorang memendam, akan kalah oleh yang menyatakan.
Sehenat-hebatnya seseorang menunggu, akan kalah oleh yang menunjukkan." (hal. 33)

Jujur, aku sangat menjauhi buku-buku dengan tema seperti ini. Entahlah, persepsiku dengan buku bertema sejenis ini sangat jelek. Aku memang termasuk ke dalam orang-orang yang "menyeragamkan" dunia buku. Aku sudah membayangkan isinya adalah curhatan "alay-alay" yang bukan aku banget. Lalu kenapa aku membeli dan membaca buku ini? Alasannya bisa dibaca di sini.

"Menaruh hati di atas ketidakpastian sikap, sama saja dengan menaruh tangan di tangan seseorang yang sama sekali tidak ingin menggenggam." (hal. 49)

Ternyata aku salah, buku ini memang berisi curhatan Bung, tetapi ditulis dengan sangat bagus. Kata-katanya seperti menyihir diriku. Simple tapi "ngena" banget. Mungkin karna aku pernah berada di posisi yang sama dengan penulis, jadi tidak susah untuk memahami perasaan yang ditulis oleh Bung.

"Karena... aku menyayangimu tanpa 'karena'." (hal. 85)

Semua yang tertulis di buku ini sangat manusiawi, cowok juga ternyata bisa patah hati hahah... aku yakin banyak orang di dunia ini pasti pernah mengalaminya. Dan yang paling aku suka, tulisan-tulisan Bung ini tak hanya menyeluruh soal keterpurukan saja, namun memberi cara bagaimana seorang Bung berusaha melewati keterpurukan itu. 

"Aku tidak tahu cara membencimu dengan baik dan benar, seperti kau tidak tahu cara menyayangiku dengan baik dan benar." (hal. 145)

"Beberapa orang berhenti menyapa bukan karena perasaannya berhenti; melainkan karena telah mencapai titik kesadaran untuk berhenti disakiti." (hal. 155)

"Jika tidak bisa menghapus seseorang dari ingatanmu, mungkin memang ia digariskan untuk ada di sana. Sudahlah... manusia akan melupa pada saatnya." (hal. 179)

Penulis juga tak lupa menyisipkan bagaimana peran serta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang membantu dirinya menghapus luka. Terlebih saat part tentang Bapak. Duh, aku jadi sangat terharu. Kebetulan aku pun baru kehilangan Papi. I miss you so bad, Dad. 

"Semua akan berujung pada: meninggalkan atau ditinggalkan, menangisi atau ditangisi. Semoga kita bisa lebih menghargai waktu." (hal.187)

Cover buku ini juga keren. Sangat universal. Pembaca yang laki-laki pun bisa dengan pede-nya menenteng dan membaca di ruang publik. Buku Garis Waktu ini juga quoteableBanyak quote-quote yang bisa membuatku baper. Bacaan ringan buat kamu yang siap untuk jatuh cinta, patah hati dan mengikhlaskan.

"Pada akhirnya, jemari akan menemukan genggaman yang tepat, 
kepala akan menemukan bahu yang tepat,
hati akan menemukan rumah yang tepat." (hal. 199)




Submitted For:

Indonesian Romance Reading Challenge
2017

Kategori: Buku Cetak








Tidak ada komentar:

[Review & Giveaway] Blogtour The Boy Who Bought Me Breakfast During The Whole Year - Ikumisa

Judul: The Boy Who Bought Me Breakfasy During The Whole Year Penulis: Ikumisa Penerbit: Haru Terbit: Februari 2019 Tebal: 356 ISBN: ...