Selamat Datang di Notebook Sharie

Kamis, 29 Desember 2016

[Review] Dark Memory - Jack Lance

Judul Buku: Dark Memory
Penulis: Jack Lance
Pengalih Bahasa: Tika Sofyan
Penyunting: Deesis Edith Mesiani
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Terbit: 2016
Tebal: 340 hlm.
ISBN: 978-602-394-368-5

BLURB

Monster itu merentangkan sayapnya. Mengangkat tubuhnya dan terbang. Ia menjadi mangsa makhluk itu; ia diambil oleh kekuatan gelap. Semakin tinggi, semakin tinggi lagi ia berada di langit gelap. Ia mengira monster itu akan membawanya keluar dunia dan masuk ke dalam tempat persembunyiannya, ke dalam sarangnya, di mana tulang-tulangnya akan membusuk di antara sisa-sisa mangsa lainnya.

Rachel Saunders menghadiri pemakaman Jenny Dougal, sahabat baiknya yang meninggal karena kecelakaan tragis. Namun tak lama setelah pemakaman, ia sendiri menghilang secara misterius. Karena khawatir, Jonathan Launder, kekasih Rachel, terbang ke Skotlandia untuk mencarinya.

Tiga hari kemudian,Rachel muncul kembali. Tetapi ia mengalami amnesia jangka pendek dan tak bisa mengingat apa pun selama tiga hari sebelumnya, hingga minggu-minggu terakhir sebelum dirinya menghilang. Namun satu hal yang ia yakini, Jenny belum meninggal. Sahabatnya itu masih hidup. Ia ada di suatu tempat, dan Rachel merasa harus segera menemukan dan menolongnya, sebelum terlambat!

Jonathan dan Rachel berusaha mencari tahu dan merekonstruksi hari-hari saat Rachel menghilang, demi mencari kebenaran mengenai Jenny, dan mencari penyebab Rachel kehilangan ingatannya.

Namun, apa yang Rachel temukan adalah teror yang sungguh menakutkan. Mimpi-mimpi buruk tentang monster berwajah serigala mengerikan menghantui malam-malamnya.

Satu-satunya jalan bagi Rachel untuk bertahan hidup, dan mungkin untuk menyelamatkan Jenny adalah dengan menyingkap tabir gelap masa lalunya...

REVIEW


Sekarang ia tak berdaya. Tidak ada yang bisa dilakukannya. Pastilah mata iblis di kepala serigala itu melihatnya. Kemudian langit berubah gelap dan pikirannya kosong. (hal.8)

Dark Memory adalah buku pertama karya Jack Lance yang aku baca. Ini adalah karyanya yang kedua setelah The Day You Died yang diterjemahkan di Indonesia. Sejak awal, penulis sudah mengajakku ke suasana yang mencekam. Pada bagian prolog ini, diceritakan tentang seorang perempuan yang sedang melarikan diri dari sesuatu yang mengerikan. Aku sampai menebak-nebak sosok seperti apa monster yang dideskripsikan bersayap tetapi berwajah serigala itu. Mungkinkah mirip-mirip mothman?

Sumber: http://hanzabachtiar.blogspot.co.id/

Sayangnya memasuki bagian I Amnesia, aku merasa alur ceritanya mulai melambat dan agak membosankan. Hal ini disebabkan oleh hilangnya ingatan jangka pendek tokoh utamanya, Rachel, yang lolos dari sekapan makhluk yang menyeramkan itu. Sehingga pada bagian ini, penulis menceritakan potongan-potongan ingatan Rahel dari sisi sang pacar, Jonathan. Hingga halaman ke-100 cerita hanya stuck di sana saja. Walaupun penulis beberapa kali mengakalinya dengan menampilkan sosok yang menyeramkan itu di dalam mimpi Rachel.

Untunglah saat memasuki bagian II Serigala, alur cerita mulai kembali menarik. Karna pada bagian ini, Rachel dibantu Jonathan, mulai menyelidiki kejadian saat dirinya menghilang. Mereka mulai mendatangi beberapa orang yang sebelumnya berinteraksi dengan Rachel atau pun Jenny. Kepingan teka-teki yang berantakan itu pun mulai kembali tersusun.

Pada bagian terakhir, Di Dalam Sarang, penulis mulai menaikan tempo ceritanya kembali menjadi mencekam. Karna Rachel kembali menghilang dan berhadapan dengan makhluk mengerikan, yang Rachel sebut Abaddon.

"Rahasianya ada hubungannya dengan Abaddon, nama yang dikenali keduanya, Rachel dan Jenny. Nama itu, nama demon, adalah kunci sesungguhnya dari misteri ini." - Jonathan (hal. 277)

Untuk keseluruhan cerita, novel Dark Memory ini memang mudah diikuti dan juga mudah ditebak siapa pelakunya. Efek thriller di novel ini menurutku agak kurang, yang lebih terasa adalah unsur horornya, terlebih penulis menggabungkan fantasinya dengan unsur supranatural.

Sebenarnya alur yang digunakan pada novel ini adalah alur maju, Penulis banyak menceritakan flashback dengan narasi dan dialog antar tokohnya. Namun, hanya pada saat menceritakan pertemuan awal Jonathan dengan Rachel, penulis menggunakan alur mundur. Selain itu, keseluruhan cerita menggunakan alur maju.

Latar dalam novel ini, di daerah pedesaan dan hutan di Skotlandia, seperti Aberdeen dan Fort William. Sejak menghilang dan ditemukan, Rachel memang selalu berada di Skotlandia. 

"Bukit-bukit dan padang-padang rumput rimbun yang membentang di kedua sisi masih ada di sana; kemarin dan kemarin dulu, sejak zaman Bangsa Kelt, dan jutaan tahun sebelum itu. Pedesaan Skotlandia memeng abadi."(hal. 85)

Aku suka cover novel Dark Memory yang diterjemahkan oleh Penerbit BIP Menurutku covernya lebih mengerikan dibandingkan dengan cover buku aslinya Hellevanger, dan semua edisinya yang lain. Dengan ilustrasi kepala hewan berbulu dengan mata merah menyala, kesan "dark"nya terasa sekali. Dan yang lebih aku suka adalah cover belakangnya. Misteriusnya dapet banget.

Cover Belakang

Penokohan dalam novel ini sangat kuat. Penulis menggambarkan setiap tokohnya dengan sangat detail. Terutama saat mendeskripsikan ketakutan dan kepanikan yang dialami oleh tokoh utamanya, Rachel. Aku merasakan bagaimana frustasinya Rachel yang berusaha mengingat kembali apa yang terjadi saat dirinya menghilang.

"Ini bukan kelelawar, Jon... ini sesuatu yang jahat. Ini nyata dan aku pernah melihatnya. Ada bersamaku!" - Rachel (hal. 141)

Rachel Saunders

Gadis cantik berkulit coklat ini merupakan tokoh utama dalam novel Dark Memory. Ia menghilang saat sedang menghadiri pemakaman sahabatnya, Jenny Dougal, di Skotlandia. Bagi Rachel, Jenny lebih dari sekedar sahabat, ia sudah menganggapnya sebagai saudara perempuan yang tak pernah ia miliki. Ketidakpercayaan atas kematian sahabatnya itu membuat dirinya berusaha menemukan Jenny sebelum terlambat.

"Aku tidak punya waktu, Jon. Aku harus menemukan Jenny. " - Rachel (hal. 70)

Kenangan masa lalunya yang mengerikan membuatnya pindah ke daerah lain dan memulai hidup yang baru. Sayangnya, masa lalunya itu selalu menghantuinya kemana pun Rachel pergi.


"Abaddon adalah alasan mengapa aku tidak bisa lagi jatuh cinta. Siapa pun yang terlaalu dekat denganku sama saja membawa masa laluku lebih dekat lagi padaku." - Rachel (hal. 261)

Jonathan Lauder

Laki-laki berusia tiga puluhan yang merupakan mantan tentara Inggris ini adalah pacar Rachel. Perkenalannya dengan Rachel terjadi saat mereka berdua bekerja di surat kabar London Post. Hubungannya dengan Rachel sebenarnya belum jelas. Rachel sendiri belum mau berkomitmen sejak putus dengan pacarnya terdahulu. Berbagai cara Jon lakukan untuk meluluhkan hati Rachel.

Jonathan menjadi tokoh favoritku di novel ini. Dia suamiable banget, selalu siaga dan melindungi orang yang disayanginya apa pun caranya. Dia selalu berada di sisi Rachel untuk membantunya melewati masa-masa yang menakutkan. Sikap Rachel yang menjaga jarak dengan Jonathan dan mengabaikannya membuat dirinya hampir frustasi. Puk-pukin Jonathan. Dan ini membuatku agak gemes dengan Rachel.

"Apa lagi yang bisa kuperbuat untuk meyakinkanmu bahwa kau segalanya bagiku, Rachel? Bahwa aku mencintaimu dan menginginkan yang terbaik untumu? Apa? Coba katakan padaku!" - Jonathan (hal.103)

Jenny Dougal

Jenny dan Rachel sudah berteman sejak kecil, saat keduanya tinggal di sebuah desa di Skotlandia. Persahabat keduanya tak lekang oleh waktu, hingga perempuan penyuka tantangan ini ditemukan tewas di daerah Fort William. Kematian Jenny yang misterius membuat Rachel percaya bahwa sahabatnya ini masih hidup. Sebelum tewas, Jenny diketahui sedang menyelidiki satu kasus yang sudah lama ditutup.

"Aku mencintaimu, Rachel. Aku mencintaimu melebihi apa pun di dunia ini." - Jenny (hal 129)

Stephen Mackenzie dan Ellen Mackenzie

Laki-laki berusia enam puluhan ini yang pertama kali menemukan Rachel di Whitemont dalam keadaan menyedihkan. Bersama istrinya, Ellen, ia menolong Rachel yang sedang kebingungan akibat menderita amnesia. Awalnya Stephen mencurigai Jonathan yang telah melakukan kekerasan kepada Rachel. Akan tetapi, hal itu disanggah oleh Rachel. Stephen juga yang membantu Jonathan mencari Rachel yang kembali menghilang untuk kedua kalinya.

"Mungkinkah dia yang menyerangmu?" - Stephen (hal. 49)

Elizabeth Craig

Perempuan paruh baya ini sudah dianggap Rachel sebagai bibinya. Sejak beberapa tahun lalu Elizabeth tinggal di Glenville seorang diri karena suaminya, Gordon, telah meninggal. Di pondok bibinya, Rachel seharusnya menginap setelah check out dari The Old Wheel. Namun, Rachel malah menghilang sebelum sempat ke sana.

"Caramu berbicara tentang Jenny begitu hidup dan betapa dia masih berarti untukmu. Membuatku berpikir tentang..." - Elizabeth (hal. 233)

Lester Cumming

Pemuda berperilaku kasar dan pemarah ini adalah mantannya Jenny. Walaupun keduanya sudah berpisah, tapi baik Lester dan Jenny masih suka mengobrol. Sayangnya, Lester menyalahkan Rachel atas kandasnya hubungannya dengan Jenny. Lester sangat membenci Rachel.

"Kita akan menemuinya, dan kemudian aku akan memastikan dia pergi. 
Itu kesepakatan kita." - Lester (hal. 331)

Graeme Horne

Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa Aberdeen Crown yang pernah menjadi tersangka dalam kasus Paula Deckers. Namun, ia bebas dari tuduhan tersebut karna tidak ada cukup bukti untuk menyatakannya bersalah. Sikapnya tenang dan terkendali, namun tiba-tiba ia bisa saja menjadi agresif dan merusak.

"Aku tidak memercayainya. Mungkin bukan apa-apa, pengalaman bertahun-tahun mengajariku untuk percaya pada instingku. Dan pokoknya aku tidak percaya pada laki-laki itu." - Jonathan (hal. 278)

Ada kejutan dari penulis yang sempet membuatku, tertengun. Omaygod, aku tidak menyangka. Aku sempat menduga, "kejutan" ini yang menyebabkan Rachel tidak serius dengan Jonathan. Tapi aku salah. Syukurlah. 

Terjemahan novel ini cukup mudah dimengerti. Hanya saja, ada beberapa typo yang aku temukan pada penulisannya. Tidak begitu mengganggu, tapi sempet membuatku mengerutkan dahi. Berikut typo yang aku temukan:
  • Hal. 95, Temannya itu berada di tempat gelap yang tidak dikenalanya. Seharusnya > Temannya itu berada di tempat gelap yang tidak dikenalnya.
  • Hal. 135. "Bukan hanya tubuhmu yang kauinginkan," gurau Jon suatu ketika. "Aku juga menginginkan cintamu." Seharusnya > "Bukan hanya tubuhmu yang kuinginkan," gurau Jon suatu ketika. "Aku juga menginginkan cintamu."
Satu saranku untuk pihak penerbit, alangkah baiknya novel ini diberi kategori novel dewasa, karna ada beberapa adegan dewasanya. Tidak banyak sih, tapi cukup membuat "was-was". Mungkin di negara asalnya atau di negara lain tidak masalah karna sudah terbiasa. Tapi untuk di Indonesia masih agak kurang sesuai dengan norma. Atau apakah pikiranku yang masih "kolot"?

Overall, aku cukup menikmati novel Dark Memory dan menyukainya. Aku merekomendasikan #novelDarkMemory untuk kalian penyuka novel-novel bergenre thriller, horor dan supranatural. 

"Dia abadi. Dia akan kembali di setiap mimpi buruk. Dia tidak bisa mati, karena dia adalah Kematian itu sendiri." - Rachel (hal. 303)











26 komentar:

Hana Bilqisthi mengatakan...

Wow lengkap banget reviewnya :D

Unknown mengatakan...

Baca review kak sharie yang lengkap ini bikin aku kepengen baca novelnya. Penasaran bangeet:")

Rima mengatakan...

pngen banget baca novel ini, soalnya genrenya triller pula, plus blum pernah baca novel horror,

Andini Ginanti Tuzzahra mengatakan...

Cakep duhh reviewnya, jadi pengen banget dapet buku ini dari GAnya kakak biar bisa merasakan deg deg annya baca noveo ini

Bety Kusumawardhani mengatakan...

Aku menyukai novel horror, misteri dan thriller. Penasaran bgt sama novel yg satu ini. Setelah membaca review di atas justru semakin ingin membacanya sampai tuntas. Nice review kak��

Riza Putri Cahyani mengatakan...

Wah genrenya aku banget nih, jadi penasaran deh dgn novelnya apalagi setelah di review sama kakak jadi tambah penasaran... Duh deg-degan pengen banget menangin novelnyaaaa

Unknown mengatakan...

Tidak terlalu suka novel horor ataupun thriller, dan membaca reviewnya sudah cukup membuatku merasakan aura mencekam dan ngerinya #merinding

Unknown mengatakan...

Buat penggemar cerita misteri dan thriler, novel ini emang cocok banget
Apalagi dilihat dari reviewnya kayaknya emang bikin dag dig dug bacanya

Anonim mengatakan...

Baca review-nya saja sudah merinding. Tapi enggak menghilangkan rasa penasaran untuk ingin membaca bukunya.

Yuki Hikari mengatakan...

Saya bukan penggemar genre horor, aslinya saya juga waktu punya langganan scoop premi lumayan kepengin baca juga, cuman sayangnya nggak jadi
Eh pas tahu ada lomba review buku ini jadi nyesel xD

salsa-nely.com mengatakan...

Wuih keren reviewnya...aku belum sempat buat malahan :)
ini novel thrillerku yang kubaca pertama di tahun 2017, dan karena terbiasa baca romance , baca novel ini kaya semacam pancingan, yang membuatku pengin baca novel genre thriller lainnya, yg selama ini kuhindari

Insan Gumelar Ciptaning Gusti mengatakan...

Hahaha... keinget waktu baca kisahnya sherlock holmes yg mengungkap kisah anjing jadi-jadian dan sampai dibawakan di salah satu komik.

Unknown mengatakan...

Aku baru tau cover buku ini:( sebelumnya pernah denger dari temen gitu sih dark memory, dark memory. Reviewnya bagus btw kak, hehehe. Lengkap dan menarik pembaca. Apalagi aku suka banget sama yang bertema misteri, horror ataupun thriller uwow😲😱 tapi jujur, belum ada buku misteri terjemahan yang ngebuat aku merinding. Buku ini iya ga ya? Btw kenapa bintangnya cuma 3? :( biasanya buku misteri terjemahan itu bakal ngebuat excited serta tegang dan tercengang atau tertawa di akhirnya. Kalo buku ini bisa ngebuat orang bergidik karena ngeri atau menikmati ceritanya, aku mau!!😍😍

Unknown mengatakan...

Reviewnya lengkap banget kak. Sebenarnya aku kurang suka genre horor, tapi kayaknya ni novel bakal menegangkan buat dibaca, mesti dicoba..hehe

Unknown mengatakan...

Jarang banget sebenerjya baca novel dengan genre misteri tapi saat baca review novel ini sukses banget bikin aku penasaran sama novel dark memory ini

Nunaalia mengatakan...

Awalnya agak antipati karena genre novelnya yg horror, apalagi covernya juga nyeremin banget. Tapi setelah baca review ini jadi penasaran banget sama kisahnya.

Ana Bahtera mengatakan...

Udah lama gak baca novel mencekam yg benar2 mencekam, berharap novel ini akan pindah ke rak buku di rumah aku.

Ana Bahtera mengatakan...

Udah lama gak baca novel mencekam yg benar2 mencekam, berharap novel ini akan pindah ke rak buku di rumah aku.

Unknown mengatakan...

Aura mistis dari novel ini kerasa banget. Kujadi ingin membacanya juga.

Calista World mengatakan...

Wah, aku juga ikut peluncurannya tapi enggak daftar sih hehe. Baca juga review Dark Memory aku ya, Kak. https://worldcalista.blogspot.co.id/2017/01/dark-memory.html

Eni Lestari mengatakan...

aku baru baca novel ini depan2nya doang di scoop. kerasa banget misterinya. abis ini aku baca lanjutannya deh. nice review, kak ;)

Rizki mengatakan...

genre thriller adalah genre yg belum pernah kubaca, selain karena menegangkan aku juga belum siap membaca tiap adegan yg terkadang banyak mengeluarkan darah dan kekerasan.
tp dengan review kakak yg lengkap ini aku jadi pengen dan mencoba membaca genre ini khususnya penasaran sama isi dan cerita dari novel ini

Unknown mengatakan...

Reviewnya lengkap banget. Sepertinya ini novel bakal menegangkan buat dibaca, harus dicicipi :D

Unknown mengatakan...

Reviewnya lengkap banget. Sepertinya ini novel bakal menegangkan buat dibaca, harus dicicipi :D

Unknown mengatakan...

Novelnya keren banget, reviewnya juga lengkap banget. aku suka sekali sama novelnya semoga bisa baca langsung pokoknya masuk wishlist banget ini.

Unknown mengatakan...

Yaampun, aku baca reviewny malem2 dan nuansa seramny jadi berasa bgt, bikin penasaran sama bukunya. Dari pas launching udah kepengen buku ini, tp belum sempet kebeli 😥

[Review & Giveaway] Blogtour The Boy Who Bought Me Breakfast During The Whole Year - Ikumisa

Judul: The Boy Who Bought Me Breakfasy During The Whole Year Penulis: Ikumisa Penerbit: Haru Terbit: Februari 2019 Tebal: 356 ISBN: ...