Selamat Datang di Notebook Sharie

Minggu, 30 Oktober 2016

[Review] Matahari - Tere Liye

Judul: Matahari
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Kedua
Terbitan: Agustus 2016
Tebal: 400 Halaman; 20 cm
ISBN: 978-602-03-3211-6

BLURB

Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya.

Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir.

Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan.

Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.

REVIEW


Setelah pulang dari kompetisi hidup mati di klan Matahari, Raib, Seli dan Ali kembali ke aktivitas biasanya di sekolah. Perbedaan yang sangat mencolok adalah perubahan  Ali yang menjadi hebat dalam bermain basket. Sehingga dalam sekejap menjadi sosok yang populer. Namun hal itu membuat Raib mencurigainya. Bahkan ia dan Seli  menyelidiki Ali sampai ke rumahnya. 

"Kamu pasti menggunakan alat rahasia agar bisa menembak bola ke keranjang dengan tepat." (Hal. 10)

Namun mereka berdua malah menemukan Ali yang sedang berlatih keras dan membuat sebuah kapsul terbang untuk mencari jalan menuju klan Bintang. Sejak mendapatkan berbagai buku dari klan Matahari, Ali sangat antusias menemukan klan yang sangat misterius itu. 

"Kita harus ke klan Bintang, Ra." (Hal. 68)

Namun ajakan Ali tersebut tidak disambut baik oleh Raib, karena ia telah berjanji kepada Av untuk tidak membuka portal dengan menggunakan buku kehidupan. Hal itu tidak membuat Ali patah semangat. Di sisi lain, Raib sedang mencari waktu yang baik untuk menanyakan pertanyaan tentang asal usulnya kepada kedua orang tuanya. 

"Masalah ini memang berat sekali disampaikan, tapi sekali dilakukan, sisanya menjadi ringan, Ra. Percayalah." (Hal. 90)

Apakah Raib mendapatkan jawabannya? Berhasilkah Ali menemukan jalan menuju klan Bintang? 


Roadshow Meet & Greet bersama Tere Liye, Gramedia Matraman Jakarta, 23 Juli 2016

Cover

Saya suka covernya. Judul novelnya berada di tengah lingkaran yang melambangkan matahari. Ada beberapa ilustrasi yang menjadi bagian dari isi novel ini, diantaranya adalah gambar kapsul terbang, kelelawar dan ular. Dengan launchingnya cover matahari ini, membuat dua novel sebelumnya mengganti cover yang templatenya sama dengan novel matahari. Warna merah maron juga membuat cover novel matahari ini semakin elegan.

Tema

Tema dalam novel ini masih sama seperti dua buku sebelumnya yaitu fantasi, dengan dunia paralelnya. Namun kali ini penulis banyak menceritakan tentang teknologi-teknologi canggih. Hal ini berkaitan dengan blurb di novel ini yang membahas tentang Ali, sahabat tokoh utama yang sangat jenius dan selalu membuat eksperimen. Selain itu, karena disesuaikan juga dengan petualangan Raib, Seli dan Ali ke klan Bintang. Seperti dijelaskan di bukunya yang pertama, BUMI, bahwa klan Bintang merupakan dunia yang paling tua dan memiliki pengetahuan yang paling maju dibandingkan dengan ketiga klan yang lain.  

Alur

Alur novel matahari bisa dikatakan menggunakan alur campuran. Sebab beberapa kali melakukan flashback. Seperti di episode dua yang flashback saat mereka kembali dari klan matahari dan alasan Ali menamai kapsul terbangnya "ILY". Flashback ini membuat koneksi dengan dua buku sebelumnya. 

Latar

Latar tempat yang banyak digunakan di novel ini adalah di bawah lapisan bumi yaitu klan Bintang. Latar tempat yang berada di klan Bintang adalah kota Zaramaraz, lembah hijau dan rumah Faar serta restoran Lezazel. Selain itu masih ada latar tempat lainnya yaitu lapangan basket sekolah, rumah ILO di klan Bulan, rumah Seli, rumah Ali, rumah Raib, dan lorong-lorong di bawah lapisan tanah. 

Tokoh dan Penokohan

1. Raib, tokoh utama dalam novel ini. Di novel matahari, kekuatan Raib semakin besar, tidak hanya dapat menghilang atau menyerap cahaya disekitarnya saja, tetapi Raib pun bisa berteleportasi dan mempunyai sentuhan yang bisa mengobati dan menyugesti orang lain. Di novel ini pun Raib mendapatkan jawaban atas asal usul dirinya yang dibesarkan oleh Papa & Mama dari klan Bumi.

"Bagi Ra, Mama adalah mama Ra selama-lamanya..." (Hal.104)

2. Ali, salah satu sahabat Raib yang sangat menyebalkan. Di novel ini, Ali tiba-tiba menjadi sangat hebat bermain basket. Hal ini membuat Raib mencurigainya. Saya suka sekali tokoh Ali di novel matahari ini karena penulis membuat Ali membuktikan bahwa dia memang jenius, dia menciptakan kapsul terbang seperti yang ada di klan Bulan dan menemukan jalan menuju klan Bintang.

"Lorong-lorong kuno, Ra! Jalan menuju Klan Bintang. Aku telah menemukannya!" (Hal. 85)

3. Seli, sahabat terdekat Raib. Sama seperti Raib, kekuatan Seli semakin meningkat. Dia bukan hanya bisa mengeluarkan petir yang sangat besar dari tangannya, Seli juga mempunyai kekuatan kinetik, menggerakan benda-benda besar, hampir seperti gulungan tornado.

4. Faarazaraaf, biasa dipanggil dengan sebutan Faar. Perempuan tua berambut putih dan membawa tongkat panjang bertatahkan sebutir batu bercahaya ini mempunyai sebagian darah dari klan Bulan. Dari cerita Faar, ketiga sahabat itu mengetahui asal usul klan Bintang. 

"Saat aku bersiap melupakan semua masa lalu itu, bersiap menatap buku, hari ini aku bertemu kalian." (Hal. 184)

5. Laarataraal, biasa dikenal dengan sebutan Marsekal Laar. Teman lama Faar ini merupakan pemimpin dari pasukan klan Bintang. Dia terpaksa mengikuti perintah Dewan Kota untuk menangkap Raib, Seli dan Ali. Awalnya saya sebal dengan tokoh yang satu ini, tapi ternyata saya salah sangka. 

6. Kaareteraak, biasa dipanggil dengan Kaar ini adalah koki sekaligus pemilik restoran Lezazel. Lelaki paruh baya dengan mata elang ini ternyata adalah keturunan dari klan Matahari. Kaar yang mempunyai nama khusus "Hantu" bagi para anggota organisasi bawah tanah.

7. Meeraxareem, biasa dipanggil Meer. Dia adalah kawan lama dari Faar. Lelaki berpakaian pemburu ini dahulunya adalah seorang penemu dan juga yang membangun Markas Dewan Kota.

8. Sekretaris Dewan, sosok yang ambisius ini merupakan tokoh antagonis dalam novel ini. Walaupun tidak mempunyai kekuatan, Sekretaris Dewan menggunakan berbagai tekonologi canggih yang dimiliki oleh klan Bintang untuk menangkap Raib, Seli dan Ali.

Tokoh-tokoh lainnya yang muncul di novel ini adalah Mama dan Papa Raib, Mama & Papa Seli,  Av, Miss Selena, Ilo, Vey, Ou, dan Panglima Timur klan Bulan Tog.

Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan penulis dalam kisah ini adalah sudut pandang orang pertama "Aku" sebagai Raib yang merupakan tokoh pelaku utama.

Keunikan

Seperti di dua novel sebelumnya, di novel Matahari penulis menciptakan juga beberapa keunikan yang terdapat di klan Bintang diantaranya :

  1.  Ular dan kelelawar raksasa 
  2. Seprai yang bisa membersihkan dan merapikan sendiri
  3. Kasur busa yang bisa menyesuaikan dengan bentuk tubuh orang yang tidur di atasnya
  4. Lemari pakaian yang bisa meletakan susunan pakaian sesuai kebiasaan pemakaianya.
  5. Sofa yang bisa bicara dan melaporkan kondisi orang yang berbaring di sofa tersebut.
  6. Pakaian yang mirip dengan kulit dan bisa berubah bentuk sesuai apa yang sedang dipikirkan pemakainya.
  7. Bubur nasi yang rasanya bisa disesuaikan dengan keinginan si pemakan.
  8. Matahari dan hujan yang bisa distel sesuai keinginan penduduknya.
  9. Robot Z, robot tempur yang bisa berbicara dan menyusun sendiri strategi tempur.
  10. Sel karantina kota Zaramaraz, berupa kubus yang di sisi-sisinya berupa kaca yang dapat mengeluarkan cahaya. Walaupun dindingnya berupa kaca, namun orang yang berada di dalam sel tersebut tidak bisa melihat sel yang berada di sebelahnya. Tetapi bagian bawahnya bisa melihat lautan magma.

Amanat

Cukup banyak amanat yang ada di dalam novel ini yaitu masalah seberat apa pun akan mudah bila dihadapi bersama, keikhlasan menerima masa lalu walau menyakitkan, dan rasa rela berkorban kepada sahabat.

Saran dan Kritik

Dengan segala kelebihan yang dimiliki novel ini, ada dua kekurangan yang saya rasakan saat membacanya, yaitu pertama alur yang sangat lambat di episode-episode awal. Mungkin karena penulis flashback ke buku sebelumnya, dan usaha Ali menemukan jalan ke klan Bintang. Jadi, petualangan di klan Bintang terasa sangat sebentar. Kedua, ending yang sangat dipaksakan. Mungkin penulis ingin "menyimpan" semua hal "istimewa" di novel selanjutnya, sehingga pada novel ini endingnya seperti terburu-buru.

Overall, saya sangat menikmati petualangan Raib, Seli dan Ali di novel ini. Walaupun novel ini merupakan novel fantasi, tapi semua hal-hal dan teknologi-teknologi yang ada di novel Matahari seperti kenyataan. 

Saya sangat merekomendasikan novel Matahari ini untuk pecinta genre Fantasi dan Tere Liye lover :D

Review novel ini juga bisa di lihat di Goodreads









Tidak ada komentar:

[Review & Giveaway] Blogtour The Boy Who Bought Me Breakfast During The Whole Year - Ikumisa

Judul: The Boy Who Bought Me Breakfasy During The Whole Year Penulis: Ikumisa Penerbit: Haru Terbit: Februari 2019 Tebal: 356 ISBN: ...