Selamat Datang di Notebook Sharie

Sabtu, 16 September 2017

[Blogtour] Flesh Out - Bellazmr

Judul: Flesh Out
Penulis: Bellazmr
Penyunting: Tim editor fiksi
Penerbit: Grasindo
Terbit: Juli 2017
Tebal: 305 hlm.
ISBN: 978-602-375-977-4

BLURB

Ada beberapa takdir yang sekalipun berusaha ditolak, tapi nyatanya tak pernah bisa dihindari. Bagi Reina Pamela takdir orangtuanya yang bersahabat baik dengan orangtua Frans Guntoro adalah takdir yang paling ingin ditolak.
Frans dan Reina saling kenal sejak kecil. Keduanya selalu bersama dan terikat. Namun sayangnya Frans dan Reina tidak mewarisi hubungan kedua orangtua mereka yang akrab. Frans dan Reina adalah dua orang yang tidak bisa disatukan, selalu bertengkar, dan tak pernah akur.
Bagi Frans, Reina adalah perempuan yang tak mudah ia tebak. Bagi Reina, Frans adalah laki-laki yang harus ia hindari. Namun, bagaimana jika suatu hari Frans mampu menebak Reina dan Reina tak mampu untuk menghindari Frans?

REVIEW


"Main itu di Timezone, bukan di friendzone. Kalau friendzone mainnya bukan sama mesin bermain, tapi sama perasaan." (hlm. 68)

Pernahkah kamu menaiki suatu wahana permainan yang bernama Niagara di salah satu taman bermain yang ada di Jakarta? Wahana yang mengharuskan kamu menaiki sebuah perahu kecil yang berjalan perlahan-lahan yang kemudian mulai menaiki sebuah lintasan yang cukup tinggi. Bila sudah mencapai puncaknya, kereta tersebut akan meluncur bebas ke bawah. Selama beberapa detik kamu harus melawan gaya gravitasi dan tersadarkan saat wajahmu tersiram air. Lega.

Ya, seperti itulah yang aku rasakan saat membaca novel Flesh Out ini. Dari awal aku sudah dibuat menikmati kisah antara Reina dan Frans ini. Mengambil tema yang sederhana dan gaya penulisan yang asyik, penulis berhasil membuatku tersenyum-senyum dengan interaksi para tokohnya. Hingga menjelang akhir, tiba-tiba aku dikejutkan dengan plot twist yang bikin spechless. Aku sedih, kupikir bakalan sad ending (sampai gak sadar kalo air mata mengalir). Hiks... Seriously, ini benar-benar di luar ekspetasiku. Karna sejujurnya, aku memang belum pernah membaca Flesh Out sebelumnya saat masih di Wattpad.

Menceritakan tentang dua remaja yang mempunyai sifat dan dunia yang bertolak-belakang, keduanya terpaksa harus selalu bertemu karna bersekolah di SMA yang sama, dan diperparah dengan persahabatan yang terjalin di antara kedua orangtuanya. Reina--kapten cheer dan siswi berprestasi, sedangkan Frans-- kapten futsal dan biang kerok di sekolahnya. Keduanya bagai tom & jerry, selalu bertengkar bila bertemu.

"Who knows, jangan main-main sama suatu hubungan. Takutnya lo malah dipermainkan oleh perasaan." (hlm. 71)

Aku sangat suka dengan karakter kedua tokoh utamanya ini. Yang satu jutek, yang satunya lagi usil dan "gokil" banget. Pokoknya ada saja tingkah laku Frans yang membuat Reina sebal. Frans selalu saja mencari-cari kesempatan untuk selalu berada di dekat Reina. Walaupun begitu, aku salut dan terharu dengan sikap Frans yang gentle. Dia tetap berjuang untuk mendapatkan cinta orang yang disayangnya, walaupun orang tersebut terlalu gengsi.

"Level tertinggi dari suatu hubungan adalah mempertahankan dia yang mulai beranjak meninggalkan kamu. Level tertinggi omong kosong adalah kalimat barusan." (hlm. 84)

"Cinta itu nggak bisa dipaksain, Kak. Cinta itu adalah dua orang yang yakin dengan perasaan masing-masing, lalu disatukan lewat takdir." (hlm. 145)

Selain kedua kedua tokoh utamanya itu, ada satu lagi tokoh yang membuat hidup kisah ini dengan kekocakannya yaitu Ateng, sahabatnya Frans. Omongannya "receh" banget.

Hanya satu hal yang membuatku agak terganggu (dan sejujurnya kaget sih) yaitu kalimat "Aing kudu piye, Rien." pada halaman 190. Rasanya aneh tiba-tiba ada kalimat itu, padahal setting tempat di novel ini adalah Palembang, dan beberapa kali juga ada kata-kata yang menggunakan bahasa daerah tersebut. Apakah Frans berasal dari daerah lain? Atau hanya "slang" saja?

"Aku sudah pada titik di mana aku harus belajar bahagia tanpa kamu." (hlm. 257)

Selain itu, ada beberapa typo yang masih aku temukan di novel ini, diantaranya:
  1. Kata "melepasakan" pada hlm. 29
  2. Kata "upacaran" pada hlm. 154
  3. Kata "nghibur" pada hlm. 220
Overall, novel Flesh Out ini aku rekomendasikan untuk kamu pecinta romance. Banyak quote yang akan membuat kamu baper. Novel "Wattpad Fiction" dari Grasindo yang wajib kamu punya.

"Waktu selalu mengajari kita bahwa dalam setiap perjalanan pasti akan selalu menemukan titik akhir. Entah itu akhir yang menyenangkan, atau justru menyedihkan." (hlm. 274)




GIVEAWAY TIME!





Di blogtour "Flesh Out" ini, Grasindo punya satu novel random yang bisa kamu miliki. Caranya mudah:

1. Mempunyai alamat pengiriman di Indonesia

2. Follow akun twitter Grasindo & @nAshari3 dan IG Grasindo, bellazmr , Fiksi Grasindo dan @nashari3

3. Share/repost info giveaway ini (bisa lewat twitter atau instagram). Jangan lupa mention keempat akun di atas dengan hastag #BlogtourFleshOut

4. Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar, beserta nama, domisili, akun twitter/IG dan link share.

"Bila Frans mempunyai panggilan kesayangan untuk Reina, yaitu Mei-Mei karena dia suka sekali dengan serial kartun Upin-Ipin. Apakah panggilan kesayanganmu yang diberikan oleh orang tersayangmu (bisa keluarga, sahabat, pacar atau suami/istri)? Beri alasannya juga ya."

5. Giveaway ini akan berlangsung hingga tanggal 22 September 2017 pkl. 23.55 wib. Dan pemenangnya akan kuumumkan secepatnya di blog dan media sosial lainnya.

6. Pastikan akunmu tidak di private ya.

*GOODLUCK*




15 komentar:

love smile mengatakan...

'Ndok'. Mungkin bagi orang Jawa, panggilan ini lumrah dipakai orang tua untuk memanggil anak perempuan mereka. Hal itu juga berlaku padaku, tapi kata bapak: beliau tidak memanggilku 'Ndok' karena alasan itu, melainkan karena sejak kecil ketika aku diajak jalan-jalan sore (aslinya bukan jalan kaki, tapi naik motor) dan ditawari untuk jajan aku selalu minta dibelikan telur asin [2 kata tersebut merupakan homonim dalam dialek bahasa Jawa di daerahku]. Akunya sih lupa-lupa ingat, tapi aku percaya perkataan bapak. hehe

love smile mengatakan...

*Tambahan*
Nama: Desita Wahyuningtias
Domisili: Surakarta
Twitter: @desitaw97
Link share: https://twitter.com/desitaw97/status/909119462736936961

Unknown mengatakan...

Nama : Heni Susanti
Domisili : Pati - Jawa Tengah
IG/Twitter : @hensus91
Link share : https://www.instagram.com/p/BZIVwN2hXm0/

Nama panggilanku banyak sesuai dengan siapa aku berkumpul πŸ˜…πŸ˜…
Wuk (Bapak dan Ibu), Adek (kakak), Mbak Hen (ponakan pertama dan teman-temannya), Tante (ponakan kedua dan teman-temannya serta para ibu mereka), Shancai (julukan jaman SD dan awal SMP karena jaman itu Meteor Garden lagi booming dan kesukaanku mengepang rambut kaya Shancai), Menying (teman-teman SMA, dan ini julukan dari guru Bahasa Indonesia yang katanya karena sosokku yang 'kutilang'), Pati (teman sekelas jaman kuliah karena asalku dari Pati), Budhe (sebagian teman kuliah yang menganggapku kaya mbok-mbok karena kebiasaanku mencepol rambut) atau Mbokde (teman kos jaman kuliah, alasane sama dengan Budhe)....Wah, banyak ya ternyata. Kadang aku bahkan hampir lupa dengan nama asli saking jarangnya disebut kecuali panggilan Mbak Hen itu, tapi kadang juga malah ingat ayam betina πŸ˜…πŸ˜…

Anonim mengatakan...

Nama : Rohaenah
Domisili: Jakarta
Twitter : @rohaenah1
Link share: https://twitter.com/rohaenah1/status/909311606604963840
Jawaban: panggilan sayang dari keluarga "ilis". Sebenernya banyak orang bertanya-tanya kenapa panggilan saya jauh banget dari nama asli "Rohaenah" dan saya juga udah bingung ngejelasinnya bagaimana. Dulu saya suka bertanya sama orangtua tentang asal-usul nama panggilan itu. Tapi cuma dijelaskan katanya itu asalnya dari kata "geulis" (yang artinya cantik) maklum saya asli produk Sunda😊. Nama panggilan "ilis" udah melekat dari kecil dilingkungan rumah bahkan hingga masuk SD sampai SMP pun teman-teman memanggil "ilis" mungkin karena lokasi sekolah masih lingkungan dekat jadi sudah tau nama panggilan. Baru pas masuk SMA teman2 sekolah memanggil dengan nama asli. Tapi kalau sewaktu-waktu ada teman dari SMA maen nanya rumahnya "Rohaenah" jangan harap ada yang nunjukin soalnya nggak bakalan ada yang tahuπŸ˜ƒ. Sampai sekarang udah masuk dunia kerja barulah panggilan nama asli, kecuali beberapa teman dekat saja yang masih memanggil nama "ilis".

Nunaalia mengatakan...

nama: Aulia
domisili: Serang
IG: @nunaalia
link share: https://www.instagram.com/p/BZK2fo9gEN3/?taken-by=nunaalia

"Bila Frans mempunyai panggilan kesayangan untuk Reina, yaitu Mei-Mei karena dia suka sekali dengan serial kartun Upin-Ipin. Apakah panggilan kesayanganmu yang diberikan oleh orang tersayangmu (bisa keluarga, sahabat, pacar atau suami/istri)? Beri alasannya juga ya."

Jawaban:
Ulil. Itu panggilan kesayangan dari adik-adikku. Ceritanya dulu kami suka nonton cerita si Komo, di situ kan ada boneka ulat berwarna pink ngejreng yang bernama Ulil, dan kalau ngomong bunyinya "Lilil lilil lilil...". Dari situ deh mereka jadi manggil aku "Ulil" atau "Lil" karena namaku yang mirip-mirip dengan si Ulil itu. :D

Unknown mengatakan...

Nama : Christin Veronika
Domisili : Palembang
IG : @im.veronika_
Link share : https://www.instagram.com/p/BZQiLPADWzC/

Jawaban :
Aku di julukin "Anak Ibu" sama teman-teman disekolah. Alasannya karena aku belum bisa bawa motor, jadi setiap ke sekolah selalu di antar jemput sama Ibu xD. Malu sih emang, sebab anak SMA jaman sekarang kan mustahil gak ada yang bisa bawa motor. Tapi aku enggak pernah protes , karena dengan itu aku masih diberi kesempatan untuk peluk Ibu saat di bonceng di atas motor��

Unknown mengatakan...

nama : rizky tria octasiana
domisili : Brebes, Jawa Tengah
twitter : @Anaao98
Link share : https://twitter.com/Anaao98/status/910783171666444288


"Bila Frans mempunyai panggilan kesayangan untuk Reina, yaitu Mei-Mei karena dia suka sekali dengan serial kartun Upin-Ipin. Apakah panggilan kesayanganmu yang diberikan oleh orang tersayangmu (bisa keluarga, sahabat, pacar atau suami/istri)? Beri alasannya juga ya."

Hehe aku tuh banyak nama panggilannya. Mulai dari andol, ini keluarga aja sih yang manggil gitu. Alasannya kurang paham, karena emang dari kecil udah dipanggil begitu.
Terus unyil,itu panggilan jaman smp, soalnya badanku kecil mirip unyil katanya (padahal unyil mah lalaki tuhya, aing kan awewe)*
Terus hm..panda, panggilan kesayangan dari teteh pas jaman smk. Aku suka hewan panda terus akhirnya dipanggilnya panda. Absurd amat ya alasannya ��
Sekarang di kerjaan malah dipanggilnya dede (bukan dede gemes lohya). Soalnya karena fisik aku yang imut juga aroma aku yang katanya mirip sama bayi, alias bau minyak telon.
Terus ada lagi, dari Kiki, Naan, iky, Pretty, oh ya aku pernah dipanggil Ria. Ini tuh panggilan rada jauh dari namaku, panggilan kesayangan dari guru matematika pas smp. Katanya biar gampang diinget, terus gampang aja ngucapnya jadi dipanggilnya gitu :3 padahal panggilan asli mah ya, Anna. Haha tapi ya gitu, satu nama banyak kenangan ����

Bety Kusumawardhani mengatakan...

Nama: Bety Kusumawardhani
Domisili: Surakarta
Twitter: @bety_19930114
Linkshare:https://mobile.twitter.com/bety_19930114/status/909745632092471296?p=v
Jawaban: Dipanggil oleh adekku dengan sebutan Mbak Bayek. Mbak untuk sebutan kakak perempuan dalam bahas Jawa. Bayek berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bayi karena menurut adekku, wajahku yang berbentuk bulat dan chubby ini mirip dengan bentuk wajah bayi yang bulat sempurna.

Unknown mengatakan...

Nama: Diah P
Domisili: Bekasi
Twitter: @She_Spica
Link share: https://twitter.com/She_Spica/status/910897173201534976

Panggilan kesayangan dari orangtua, kakak, dan saudara terdekatku adalah "Jenong". Itu karena sewaktu kecil dahiku lebarrr banget dan sifatku yg hiper aktif. Kalau saudara jauh memanggilku "Ade" hanya karena aku anak bungsu.
Lucunya, karena seringnya dipanggil "Jenong" atau "Ade" oleh keluarga dan saudara, sampai2 warga kampung ikut2an manggil aku begitu. Dan ketika ada teman sekolah beda kampung berkunjung ke rumah, menanyakan, "Ini rumah Diah bukan, ya?"
"Diah? Diah siapa ya?"
"Itu yg sekolah di sekolah anu bareng saya."
"Oh si Ade. Ada2 kok orangnya di rumah."
Mau tau gak siapa tuh yg lagi ditanyain sama temen? Nyokap aku sendiriπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Insan Gumelar Ciptaning Gusti mengatakan...

nama: insan gumelar ciptaning gusti
Domisili: Surakarta
akun twitter: @san_fairydevil
link share: https://twitter.com/san_fairydevil/status/910943518994063360

"Bila Frans mempunyai panggilan kesayangan untuk Reina, yaitu Mei-Mei karena dia suka sekali dengan serial kartun Upin-Ipin. Apakah panggilan kesayanganmu yang diberikan oleh orang tersayangmu (bisa keluarga, sahabat, pacar atau suami/istri)? Beri alasannya juga ya."

'Boncel' dari mbakku. Alasannya karena aku kecil, pendek, tapi enggak bulet. Jadi enggak kayak kelinci.

Unknown mengatakan...

Nama : Nadya siti nurbaeti
domisili : Karawang
akun ig : you_r_wish
links share : https://www.instagram.com/p/BZU88-cgDJE/

Well, kalo nama panggilan sayang untukku itu berbeda tiap orangnya, ceileeh)πŸ˜‚
Jika itu orangtua ku,mereka bisa memanggilku "Neng dia" karena kami tinggal di daerah yg mayoritasnya suku sunda,dan rata2 perempuan disana dipanggil neng, maka terciptalah nama panggilan kecil untukku yg sampai sekarang masih dipanggil, "Dia" sendiri di gunakan karena namaku kepanjangan untuk disebut jadilah tercipta "Neng dia"walau aku sudah dewasa pun msh dipanggil seperti itu 😁

dan ini yg spesial, (teman-teman) semasa smp ku, memanggilku dengan sebutan "Nanad"ini nama yang bikin aku senanggg, karena lucu sekali ketika diucapkan, dan yg memanggilku tentunya hanya sahabat semasa smp ku, bahkan sampai skrg pun:") kami juga mempunyai nama julukan lain, seperti pije, alep, neney, dan bahkan nanay πŸ˜‚
.
.
selepas SMA, aku mempunyai beberapa teman yg memang spesial banget, dan namun walaupun spesial, nama sayang ku pun spesial, aku dipanggil "beti" selama SMA, dan selama 3 tahun! bayangkaaan, hanya karena nama belakangku Nurbaeti, aku dipanggl Beti! Malah ada yg sampai memanggiku "beti lovea" itulho serial tv yg fenomenal itu, yg pemainnya cupu dengan gigi behel nya yg khas 😒 padahal aku tidak sperti itu wkwk
namun, terlepas dari itu aku masih menyukai nya hingga saat ini 😊 karena panggilan itu berbeda dari yang lain, karena nama panggilan dari org yg kita sayang itu serasa menyebarkan energi hangat pada kita, apalagi hingga skrg aku keluar skolah pun aku msh dipanggil beti πŸ˜‚ karena aku akan selalu dianggap special oleh orang2 yg special, karena merekalah yg akan selalu hadir didalam hidup kita, panggilan sayang dan unik oleh orang2 tersayang 😊

Afifah Mazaya mengatakan...

Nama: Afifah
Domisili: Bogor
Akun ig: @afifahmazaya
Link: https://www.instagram.com/p/BZVAe0nHkCg/
Jawaban: apa, ya? Kayaknya nggak ada. πŸ˜‚
Paling juga Pipah atau Mpah. Kalau yang baru kenal atau nggak kenal dekat kan masih Fifah atau bahkan Afifah. Tapi, kalau lama-lama, nyebutF itu ribet kayaknya. Jadilah berubah pakai P. πŸ˜‚

Fathiyah Muinah mengatakan...

Nama: Fathiyah
IG: @fatimuin

Nama panggilan kesayangan buat aku dari sahabat2ku itu "Miss Acting".
Karena waktu zaman SMA aku dikira selalu akting sakit.
Padahal aku sakit beneran :')
Mungkin karena dulu aku sering sakit, jadi mereka anggap aku cuma akting doang.
Sampai akhirnya mereka manggil aku gitu.

Kuliah lain lagi. Teman2 kuliahku selalu manggil aku "cemong". Karena... Dulu itu kan ada sinetron judulnya "Fatiyah". Yg ceritanya cewek tarzan ituu tuh. Nah si cewek tarzan itu kan dikatai cemong di dalam cerita. Terus ya namaku sama tuh cewek tarzan sama, ya udah dipanggillah cemong :')

Nah, kalau keluargaku sendiri mereka panggil aku "Battala'". Battala' sendiri artinya gendut, dalam bahasa Makassar(Sulsel). Karena emang sih, aku sadar berat badanku yg gak ideal dengan tinggi :')

Ha ha... kok aku ngakak sendiri nulis ini :'D

Rizki mengatakan...

Nama: Rizki Fitriani
Domisili: Sidoarjo
Twitter: @Kikii_Rye
Link share: https://twitter.com/Kikii_Rye/status/911105102286438400

Panggilan kesayangan yang paling aku suka sekaligus aku rindukan itu adalah 'Nduk' dalam bahasa jawa berarti anak perempuan. Panggilan itu nggak begitu special sebenarnya, nggak unik dan nggak beda sendiri. Tp bagiku panggilan tsb cukup berarti. Tiap kali nenek memanggilku, nduk, aku merasa bahwa aku memang anak perempuan sejati. Bukan wanita jadi2an yang kerjanya angkat2 barang alias kuli, bukan wanita yg kerjanya nggak beda jauh sama lelaki. Tiap aku ada dititik terendah dlm hidup, panggilan nduk serasa layaknya es jeruk di padang pasir yg siap membunuhku. Panggilan nduk mengartikan bahwa aku memang menjadi bagian dalam keluargaku yg nggak pernah mengenal arti kasih sayang. Bagiku panggilan nduk seperti menyadarkan bhwa aku lahir utk menjadi anak perempuan mereka yg selalu disayangi. Meski tidak terdengar mesra dan lain daripada yg lain, panggilan nduk membuatku merindukan rumah terlebih saat nenek masih ada dengan segala kelembutannya.

Monica Indah mengatakan...

Nama : Monica indah
Domisili : Bogor
Twitter : @monicaindah5
Link share : https://mobile.twitter.com/MonicaIndah5/status/910044748261371904

Jawaban: karena namaku monic, teman2 dekatku suka memanggilku dengan panggilan "monmon" entah apa maksudnya, mungkin supaya lebih akrab dan dekat. Aku sih tidak masalah dipanggil begitu, selama mereka nyaman dan itu tidak mengganggu, aku senang2 saja dengan panggilan itu. Namun, dari salah satu kakak yg ku kenal, dalam bahasa medan atau padang, aku lupa, "monmon" itu artinya ingus -_-

Tapi tidak apa, aku tahu mereka tidak bermaksud seperti itu, dan selama aku tidak ingusan, berarti itu tidak benar :)

[Review & Giveaway] Blogtour The Boy Who Bought Me Breakfast During The Whole Year - Ikumisa

Judul: The Boy Who Bought Me Breakfasy During The Whole Year Penulis: Ikumisa Penerbit: Haru Terbit: Februari 2019 Tebal: 356 ISBN: ...