Judul : Blue Romance
Penulis :
Sheva Thalia
Penyunting : Donna Widjajanto
Penerbit : PlotPoint Publishing (PT. Bentang
Pustaka )
Terbit : 2012
Tebal : 216 Halaman, 19 cm
ISBN : 978-602-9481-16-7
Sinopsis
Selamat
dating di Blue Romance, sebuah coffe shop yang buka setiap hari, dan mungkin
kau lewati hari ini.
Blue
Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus
terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah
hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan
aroma kopi, berderai tawa dan tangis, di sela desis coffe maker.
Seperti
Latte, Affogato, Americano dan Espresso, setiap kisah punya kopinya sendiri.
Kisah
mana yang cocok dengan kopimu??
**********
Ini pertama kali
saya membaca novel karya dari Sheva. Novel ini sebenarnya novel lama, terbit
empat tahun yang lalu, tapi saya baru membelinya saat ada bazar di salah satu toko
buku.
Kavernya cukup
menarik, dengan gambar secangkir kopi panas. Terlebih di bawahnya terdapat
tulisan “Setiap kisah punya kopinya sendiri”. Saya berpikir bahwa di dalamnya
pasti memuat berbagai cerita dan bermacam-macam jenis kopi.
Ternyata memang
benar, novel ini memang kumpulan cerita (kumcer). Ada 7 cerita pendek dengan tokoh yang berbeda,
tidak ada saling terkait antara satu cerita dengan cerita yang lain. Hanya satu
benang merahnya yaitu semua ceritanya terjadi di satu tempat yaitu Blue Romance
– sebuah kedai kopi (Coffeshop) yang
berada di daerah Cikini, Jakarta. Jangan coba-coba mencari kedai kopi ini,
karena hanya fiktif belaka. Good job.
Selain itu, saya
juga mendapat pengetahuan tentang berbagai jenis kopi, mulai dari Affogato,
Mochaccino, Café Latte, Americano, Caffe Macchiato, Coffee & Cream, dan
Espresso. Saya jadi penasaran ingin mencoba semuanya.
Hampir semua
cerita ini menggunakan sudut pandang orang pertama, dan hanya satu cerita yaitu
“A Tale about One Day” yang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Alurnya
asyik, mengalir begitu saja. Walau kadang-kadang flashback.
Penulis juga
menyisipkan beberapa kalimat dalam bahasa Jerman dan Perancis. Bagus sih,
karena menunjukan kalau penulis menguasai beberapa bahasa asing. Namun sangat
disayangkan, penulis tidak memberikan footnote.
Karena tidak semua pembaca novel ini yang menguasai bahasa asing tersebut,
termasuk saya.
Beberapa kutipan
favorit:
- Aku adalah orang yang sangat menikmati waktu sarapan. (Hal. 15)
- I do care about you, more than friend… I know you don’t. (Hal. 106)
- Menanggung beban karena menyukai, mencintai seseorang yang tak pernah bisa digapai hanya membuat diri dihantui penyesalan dan kesengsaraan yang konyol. (Hal.110)
- Rokok nggak akan menyelesaikan masalahmu, karena yang bisa menyelesaikan masalahmu hanya kamu sendiri. (Hal. 115)
- Beruntunglah mereka yang cepat lupa, karena mereka mendapatkan yang terbaik bahkan dari kesalahan-kesalahan mereka. (Hal. 131)
- Untuk melihat bintang, langit harus terlihat gelap. Untuk merasakan kedamaian, kita harus belajar menerima. (Hal. 170)
Overall, novel ini cukup ringan untuk dibaca sambil minum kopi. Bahkan saya dapat menyelesaikan novel ini beberapa jam saja. Saya memberikan rate 3/5 untuk novel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar