Judul : Delicious Marriage
Penulis : Indah Hanaco
Penyunting : Anin Patrajuangga
Penerbit : PT Grasindo
Terbit : Februari 2016
Tebal : 234 Halaman
ISBN : 978-602-375-347-5
Milly Regitha, seorang Bridal Consultant sejak empat bulan yang lalu selalu dibuat kesal dengan kehadiran Keith Bertram, lelaki berdarah campuran Indonesia-Irlandia yang mempunyai mata heterochromia, kedua matanya berbeda warna.
“Padamu, ya. Mana mungkin aku bisa percaya sama laki-laki yang di pertemuan pertama sudah mengajakku makan malam. Kau punya banyak pengagum, tapi aku nggak termasuk di dalamnya. Satu lagi, seorang playboy tetaplah playboy. Mungkin saat ini kau Cuma bosan. Kebiasaan yang sudah mendarah daging nggak akan pernah benar-benar hilang.” (Hal. 5)
Keith selalu menghampiri Milly di Maharani, toko tempatnya bekerja. Walaupun sering tidak diacuhkan oleh Milly, Keith tidak gentar. Dia merasa Milly adalah perempuan yang berbeda dibandingkan dengan perempuan lainnya yang pernah dikenalnya. Sampai suatu hari Keith tersinggung dengan ucapan Milly, dan berjanji tidak akan mengejar-ngejar Milly lagi.
“Kadang kita terlalu takut dengan risiko. Padahal, apa sih yang nggak ada risikonya di dunia ini? Makan pun tetap nggak bisa bebas dari risiko. Kita bisa tersedak atau menggigit lidah karena terlalu bersemangat saat mengunyah. Yang penting jangan lupa bahagia.” (Hal. 55)
“Kau sendiri yang bilang nggak mau berkencan. Kau pengin menikah. Jadi, aku akan mengabulkan keinginanmu. Kita menikah saja ya, Milly?” (Hal. 59)
Tidak disangka-sangka, Keith langsung melamar Milly saat perempuan
itu menghampiri dirinya. Dan lebih bahagia lagi saat Milly menerima
pinangannya. Pernikahan itu tidak berjalan mulus. Ibunya Milly dan Rachel,
kakak perempuan Keith, menjadi pihak yang tidak menyetujui pernikahan tersebut.
Bahkan Rachel melakukan berbagai cara untuk memisahkan Keith dengan Milly.
Selain itu, banyak pihak lain yang hadir di kehidupan pernikahan Milly dan
Keith, yang memperkeruh keadaan.
***
Ini pertama kalinya saya
membaca karya Indah Hanaco. Sesuai tagline yang ada di
kavernya, “Sentuhanmu menyesap luka…” , novel ini menceritakan manis dan
pahitnya suatu pernikahan. Walaupun tema yang diangkat cukup berat, namun
penulis menceritakannya dengan sangat “renyah”. Sehingga tidak butuh waktu lama
untuk menyelesaikan novel setebal 234 halaman ini.
Diceritakan
dengan sudut pandang orang ketiga, penulis berhasil membuat saya merasakan apa
yang dirasakan oleh kedua tokoh utama. Tidak jarang saya senyum-senyum sendiri
saat membaca beberapa adegan keromantisan antara Milly dan Keith.
Tokoh-tokoh dalam novel ini juga dibuat tidak berlebihan.
- Milly,
seorang perempuan yang selalu mengikuti logikanya, memikirkan segala
sesuatunya sebelum mengambil keputusan, yang akhirnya sedikit membuang
gengsinya saat bersama dengan Keith yang penuh spontanitas.
- Keith,
lelaki yang sempurna dengan tingkat percaya diri yang selangit. Selalu
berusaha dengan keras mewujudkan keinginannya. Tokoh ini agak membuatku
gemes dengan sifatnya yang berubah. Sebelum menikah, Keith mengejar-ngejar
Milly, menunjukan jika dia berjuang keras untuk mendapatkan cintanya.
Tetapi, saat sudah menikah, perjuangan itu seperti agak “kendor”. Keith
tidak berani berbicara serius dengan Rachel, kakak perempuannya yang sudah
terlalu ikut campur di kehidupan pernikahannya. Terkesan tidak tegas
menyelesaikan permasalahan dalam pernikahannya.
- Rafe dan Philip, dua sahabat Keith yang mempunyai
dua sifat yang berlawanan. Namun, keduanya baik hati dan membantu menyadarkan
Keith saat mulai kehilangan arah. Kedua tokoh ini, juga membuat novel ini
berwarna dengan tingkah-tingkah usilnya. Saya berharap, suatu saat nanti
kisah kedua sahabat Keith ini dibuatkan buku tersendiri. Hehe…
- Rachel, kakak perempuan Keith yang overprotective. Tokoh
yang selalu ikut campur dalam pernikahan Milly dan Keith. Jujur, saya
tidak mengerti alesan Rachel tidak menyetujui pernikahan Keith dengan
Milly.
Overall, saya jatuh cinta
dengan novel ini dan rekomen untuk pembaca yang mencari tema tentang
pernikahan. Saran untuk penerbit, seharusnya novel ini diberi tanda “novel
dewasa” di kavernya, karena di dalamnya ada banyak adegan dewasa, walaupun tidak begitu vulgar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar