|
Judul Novel: Pinocchio Husband
Penulis: Pia Devina
Penerbit: Roro Raya Sejahtera (Imprint Twigora)
Jumlah Halaman: 264 hlm
Bookpaper 55 gr
ISBN: 978-602-60748-5-0
Harga: Rp. 70.000,- |
Tagline:
Jangan berbohong pada orang yang mencintaimu.
Jangan mencintai orang yang berbohong padamu.
BLURB
THE
NOT-SO-HAPPY WIFE
“Aku akan menikah, Ma, Pa.”
THE
PINOCCHIO HUSBAND
“Kita hanya perlu bersandiwara seperti ini.”
WEDDING OF
LIES
Simbiosis mutualisme, begitu mereka menyebut
pernikahan itu.
Gwen bisa kembali dipertemukan dengan adiknya
yang telah lama hilang, sedangkan Tristan bisa
menggunakan pernikahannya untuk menyukseskan
ambisinya sebagai penerus bisnis keluarga.
Dan setelah keduanya mendapatkan yang mereka
mau, bercerai adalah langkah selanjutnya.
HAPPILY
NEVER AFTER?
Kehidupan pernikahan mereka yang menyerupai roller coaster—termasuk borok memalukan
yang setengah mati disembunyikan oleh keluarga besar Gwen—mendekatkan jarak di
antara mereka. Menumbuhkan perasaan yang diikuti dengan pertanyaan besar: apakah keduanya sudi berkompromi demi
harapan bahwa pernikahan ini akan berjalan lebih dari sekadar lima bulan?
REVIEW
Pertama kali membaca judul novel ini, kupikir aku akan disungguhi kisah seseorang yang memiliki suami yang sering sekali berbohong seperti pinokio. Hal ini diperkuat oleh taglinenya yang penuh kebohongan, duh jadi bertanya-tanya "kira-kira sebrengsek apa ya suaminya?" 😅
Namun, dugaanku itu salah. "Pinocchio Husband" di sini ternyata dimaksudkan sebagai "suami bohongan". Pernikahan yang direkayasa untuk kepentingan pribadi kedua pihak, yang sekarang hitsnya dikenal dengan "kawin kontrak".
"Simbiosis mutualisme: semestinya saling menguntungkan, bukan?"
Adanya simbiosis mutualisme itu ternyata tidak membuat pernikahan antara Gwen dan Tristan menjadi lebih mudah. Mereka mulai merasakan kelelahan untuk selalu berpura-pura di hadapan semua orang. Tak hanya itu, kepura-puraan itu juga akhirnya membuat keduanya saling membohongi perasaan masing-masing.
Sayangnya, konflik yang terjadi di pernikahan Gwen dan Tristan menurutku agak kurang greget. Kenapa? Alasannya
di sini ya. Entah kenapa konflik mereka hanya bersumber pada diri mereka masing-masing yang saling gengsi. Bahkan, aku malah merasa fokus permasalahan di novel ini lebih kepada hubungan antara Gwen dan Guruh.
"Hidup itu lucu. Terlalu banyak rahasia yang sanggup bikin seseorang bertindak gila hanya untuk memecahkan misteri di dalamnya." (hlm. 54)
Walaupun begitu, aku tak memungkiri bahwa chemistry antara Gwen dan Tristan dibangun dengan baik. Pasangan ini terlihat sweet banget... jadi bikin iri kaum jomblo nih. Apalagi, sosok Tristan ini digambarkan suamiable, hmm.. jadi pengen punya suami seperti Tristan. Xixixi... Tak heran, bila novel ini terpilih menjadi juara ketiga kategori "sweet romance" dalam lomba "Sweet and Spicy Romance" yang diadakan oleh Twigora beberapa waktu lalu.
Selain Tristan, tokoh lain yang aku suka adalah Guruh. Aku salut dengan kedewasaannya. Jarang sekali ada orang yang memiliki kepribadian seperti Guruh. Bila aku berada di posisinya, aku akan sulit melakukan semua hal yang dilakukan olehnya. Namun, sekuat apapun seseorang menjadi tegar, ada kalanya dirinya bisa rapuh juga. Dan ini yang tak dilupakan oleh penulis. Good job kak Pia.
"Sesulit-sulitnya memaafkan adalah memaafkan diri sendiri."
Overall, aku sangat menikmati kisah di "Pinocchio Husband". Ceritanya sangat mengalir dan ringan, tidak butuh waktu lama bagiku untuk menyelesaikan novel ini. Selain itu, aku juga merasakan perbedaan gaya penulisan kak Pia bila dibandingkan dengan karya sebelumnya yang sudah aku baca (aku baru membaca novel "ROMA"). Menurutku, gaya penulisan di novel ini lebih berkembang dan hidup.
Untuk kamu yang menyukai genre romance, khususnya yang bertema wedding, aku sangat merekomendasikan novel ini. Kamu pasti akan menemukan "sesuatu" yang tidak ada di novel lainnya yang sejenis.
"Lembar terakhirnya seperti apa, kau yang memilih."
Photo Challenge
Nah, ini yang selalu menjadi special part dalam rangkaian blogtour Twigora. Apalagi kalau bukan photo challenge yang harus dilakukan oleh para host. Kali ini, para host blogtour "Pinocchio Husband" ditantang untuk melakukan "pose kaku" seperti boneka kayu. Dan dengan kekuatan bulan "muka tembok" dan ngegantung di gorden, beginilah hasilnya...
Bagaimana? Sudah berhasilkah diriku? Hayo... jangan terlalu fokus, nanti malah terpesona. Hehe...
Jangan lupa mampir juga ya di blog teman-teman host lain untuk melihat review novel "Pinocchio Husband" karya Pia Devina ini.
1. 14 – 16 Oktober : Nathalia Diana Pitaloka
2. 17 – 19 Oktober: Afifah Mazaya
3. 20 – 22 Oktober: Wardahtuljannah
4. 23 – 25 Oktober: Sharie (kamu sedang mampir di sini)
5. 26 – 28 Oktober: Farida Endah